SATE KHAS MADURA
Indonesia banyak sekali
ragam kuliner sate salah satunya “Sate
Madura”. Sate adalah makanan yang terbuat dari potongan daging dan ditusuk
menggunakan batang kelapa atau tulang daun bambu yang dibakar dengan arang
serta disajikan dengan berbagai macam bumbu salah satunya bumbu kacang yang
terdapat pada sate Madura. Sate Madura umumnya terbuat dari irisan daging ayam
disajikan dengan bumbu kacang. Madura selain terkenal sebagai pulau garam, juga
terkenal dengan satenya. Sate madura sudah terkenal di sseluruh Nusantara.
Siapa yang tidak suka Sate Madura. Sate
terdiri dari daging atau daging ayam atau ayam, dipanggang diatas bara panas,
kemudian disiram dengan saus kacang yang manis dan harum.Sate Madura sudah
terkenal seantero Nusantara. Bahkan kuliner khas Jawa Timur (Jawa Timur),
banyak terdapat di sebagian besar wilayah Indonesia. Ternyata banyak sekali
cerita tentang asal muasal negara Madura. Baik dari abad ke-19 hingga kerajaan
Jawa Timur.
Kisah Sate Madura dimulai dengan Arya
Panoleh, penguasa Sumenep Jawa Timur, mengunjungi rumah saudaranya, Batara
Katong, yang berkuasa di Ponorogo. Sesampainya di rumah kakaknya, Arya Panoleh
disuguhi makanan berbahan dasar daging dan bumbu. Arya Panoleh menolak karena
tidak pernah menyukai makanan tersebut. Akhirnya Arya Panoleh ingin makan Sate
Madura, setelah kakaknya mengatakan bahwa menu itu biasa disantap oleh para
pendekar Ponorogo. Pakaian Arya Panoleh pada saat itu, khususnya pakaian warok,
semuanya kemeja hitam dan garis-garis juga khas Madura. Awalnya, sate lidi
hanya ditemukan di Sumenep, sebelum menyebar ke daratan pulau Madura.
Sate sangat lekat dengan masyarakat
Madura. Menurut Kadarisman Sastrodiwirjo, pensiunan peneliti Badan Litbang Provinsi
Jawa Timur, piring sate madura memiliki filosofi. Katanya sate madura artinya
penyatuan semua elemen. Dia mengatakan tanah di Madura sangat gersang, sehingga
sulit untuk menanam sayuran.
Sedangkan
orang lebih suka makan sapi dan ikan laut. Inilah asal mula sate madura. Seakan
tak terpisahkan, masyarakat Madura selalu menganggap sate sebagai hidangan
utama mereka dimanapun mereka berada.
· -- Ciri khas gerobak sate
Madura yang berbentuk kapal
Ada beberapa versi dari penggunaan
gerobak berbentuk kapal ini. Alasan pertama adalah kesan dari banyak orang saat
mendengar kata Madura. Namanya pulau, pasti ada lautan. Hal ini juga berlaku
bagi Madura yang dikelilingi lautan. Nah, pedagang sate dari Madura memilih
perahu karena menganggapnya bisa mewakili identitas Madura.
Selanjutnya, orang Madura percaya bahwa nenek moyang mereka adalah pelaut yang juga pembuat perahu handal. Bentuk perahu ini juga mereka terapkan pada gerobak sate. Versi lain dari penggunaan gerobak kapal ini menjadi ciri yang membedakan penjual sate di Madura dengan sate di daerah lain. Tidak hanya menunjukkan bahwa sate madura memiliki cita rasa tersendiri, namun bentuk kapal tunda juga dapat mempererat solidaritas komunitas pedagang sate madura perantauan
Menariknya, para pedagang sate di Madura
mengatakan bahwa satai yang dijual di Madura rasanya berbeda dengan sate Madura
yang dijual di daerah lain. Misalnya, penjual sate Madura di sekitar Surakarta
atau Yogyakarta cenderung menjual dengan rasa yang lebih manis. Padahal, sate
madura asli tidak terlalu manis dan cenderung memiliki rasa asin yang lebih
kuat karena kota Madura terkenal dengan makananya yang condong lebih asin dan gurih. Pedagang ini menyesuaikan dengan selera orang yang mereka jual.
Selain itu, di banyak tempat penjual
sate Madura menggunakan ayam, di Madura sate kebanyakan dijual dari daging
sapi, hewan yang juga sering dianggap erat kaitannya dengan budaya karapan di
Madura.